Sunday, 28 December 2014

Sensasi Menyusuri Sungai Hitam, Samboja

Sungai Hitam, Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara yang juga menjadi salah satu habitat hewan primata yang hampir punah bernama latin Nasalis Larvatus alias Bekatan menjadi salah satu potensi obyek wisata yang ada di Samboja.

Source : republikapenerbit.com dan mongabay.co.id
Dinamakan sebagai Sungai Hitam, karena warna aliran sungai ini dari yang berwarna coklat berubah menjadi hitam pada waktu-waktu tertentu. Sungai Hitam ini merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Seluang yang bermuara di Selat Makassar.

Saat-saat menyusuri sungai hitam Samboja~
Untuk bisa merasakan sensasi menyusuri Sungai Hitam ini, anda dapat menyewa kapal-kapal nelayan setempat. Dan untuk waktu yang paling tepat menyusuri sungai ini ialah pada pagi dan sore hari yang cerah saja, karena pada waktu-waktu tersebut sajalah kita dapat melihat kemunculan Bekantan yang terancam punah ini.
Pengalaman menyusuri sungai ini tentu akan menjadi pengalaman yang berbeda dari biasanya.. Selamat Mencoba ^^


Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan Samboja, Pantai Dengan Pepohonan Pinusnya yang Asri

Berbeda dengan pantai-pantai biasanya yang ditumbuhi dengan pohon-pohon nyiur yang melambai (?) hehe pohon kelapa maksudnya. Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan, Samboja ini dipenuhi dengan pohon-pohon pinus yang rindang.

Inilah Pohon Cemara yang rindang itu XD
Sangat teduh dan nyaman berada di pantai Tanah Merah tanjung harapan Samboja ini, jaraknya yang tidak terlalu jauh dari jalan serta akses jalan yang sudah bagus sekali membuat pantai ini ramai akan pengunjung baik dari warga sekitar Samboja maupun dari luar seperti dari Kota Samarinda dan Balikpapan.
Untuk biaya masuknya pun cukup terjangkau, hanya Rp 10.000,- saja per-orang, anda bisa menikmati susana pantai, laut, dan teduhnya pepohonan yang ada di Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan ini.

Selain pasirnya yang putih, disekitar pepohonan pinus dipantai ini juga terdapat rerumputan yang membuat kita bisa lebih nyaman berada di pantai berpohon pinus ini.
Terdapat juga gazebo-gazebo, toilet dan tempat sampah yang disediakan khusus bagi pengunjung pantai.
Sangking nyamannya bisa buat tidur-tiduran loh XD

Dipantai ini juga sangat memungkinkan untuk melakukan perkemahan, piknik, outbond, dan kegiatan outdoor lainnya.
Pantai ini sangat berpotensi sekali sebagai obyek wisata Samboja, yang jika dikelola dengan baik dapat menghasilkan pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar juga :)

Thursday, 25 December 2014

Menengok Kehidupan Orang Utan di Borneo Orang Utan Survival (BOS), Samboja

Borneo Orang Utan Survival (BOS), Samboja merupakan sebuah kawasan konservasi di Jalan Balikpapan-Handil Km. 44 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki luas area kurang lebih 1800 Ha.
Transportasi yang paling cocok untuk dikawasan ini ialah jenis mobil strada atau jenis motor trail, namun didalamnya akan lebih beras berpetualang jika dijelajah dengan berjalan kaki ^^
Orang Utan Island
BOS yang dilengkapi dengan Sekolah Hutan ini, menjadi tempat perlindungan satwa-satwa liar, terutama bagi Orang Utan dan Beruang Madu yang tidak bisa dilepas langsung ke alam liar karena penyakit, umur yang sudah tua dan cacat lainnya. Sehingga kegiatan utama dari BOS ini ialah melakukan rehabilitasi satwa sebelum bisa dilepas ke habitat aslinya.
Saat berkunjung ke BOS ini kita dapat melihat aktivitas Orang utan dari kejauhan yang sedang makan, bergelantungan dan aktivitas lainnya yang mereka lakukan.
Selain itu terdapat juga Suaka Beruang Madu, tempat dimana beruang madu yang didominasi milik dari warga atau ditemukan warga ini dikonservasi.
@Sun Bear Sanctuary
BOS juga memiliki program Ekowisata bernama Samboja Lodge yang mengedepankan misi kelestarian lingkungan didalamnya. Didalam Program Samboja Lodge ditawarkan beberapa paket seperti ;
  • Mengikuti kegiatan Yayasan BOS dalam Program Rehabilitasi Satwa (Orang Utan dan Beruang Madu)
  • Kegiatan rehabilitasi lahan kritis
  • Kegiatan Kebun Organik
  • Kegiatan Pembuatan Pupuk Organik (Kompos)
  • Pengamatan Kehidupan liar disekitar areal BOS-Samboja Lestari
(cr :  www.kutaikartanegarakab.go.id)

Pemandangan dari atas Samboja Lodge ^^

Gulung Jenebora, Kreasi Bolu Gulung khas Kota Balikpapan

Gulung Jenebora adalah merk dagang yang dibentuk dibawah nauangan badan usaha PT. Indonesia Villajaya yang berkerjasama dengan Oleh-Oleh Balikpapan yang beralamatkan di Jalan Jenderal Sudirman No. 429 Balikpapan telp. 0542-7067866
Gulung Jenebora pertama kali hadir di Kota Balikpapan pada tanggal 12 Desember 2012 dan menjadi oleh-oleh baru bagi wisatawan dan masyarakat yang berkunjung ke Balikpapan. (cr : gulungjenebora.com/about)

Nama Jenebora sendiri diambil dari nama sebuah pulau yang sudah tenggelam yang terletak di dekat souvenir center tempat produksi sekaligus pemasaran produk ini, sehingga nama Jenebora diambil sebagai ciri khas agar dengan mengingat nama Jenebora berarti mengingat  kota Balikpapan. Sedangkan Gulung sendiri merupakan olahan cake kreasi bolu gulung dengan menggunakan (memperdayakan) sumber daya lokal di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Proses Produksi Gulung Jenebora


Daftar Harga (BARU)

Di Oleh-oleh Balikpapan Gulung Jenebora ini kita dapat melihat proses produksi pembuatan Bolu gulung beraneka macam rasa yang dominasi rasanya merupakan rasa buah-buahan tropis khas kota Balikpapan dan sekitarnya. Bolu Gulung Jenebora yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 45.000,- hingga Rp 59.000,- memiliki pilihan rasa yakni ; Pandan Cheese, Polkadot, Gulung Durian, Rainbow Naga Gulung, Gulung Naga Hijau dan Gulung Green Tea.

Selain Bolu Gulung Jenebora, terdapat juga jenis kue lainnya  yang diproduksi disini seperti Kue Pisang Original, Pandan Cheese, Buah Naga dan Kue Bingka..

Di Oleh-Oleh Balikpapan Gulung Jenebora ini juga terdapat cemilan khas, kaos, dan souvenir khas Kalimantan Timur loh~

AYO BERBELANJA DI OLEH-OLEH BALIKPAPAN GULUNG JENEBORA ~



Wednesday, 24 December 2014

Family Gathering Jurusan Pariwisata Polnes (Samarinda-Balikpapan-Samboja)

Yuhuuu~ saatnya jalan-jalan, hoho ^^
Sebagai tugas dari mata kuliah Kewirausahaan, Ekowisata, Manajemen Obyek dan Daya Tarik Wisata, dan Pemasaran UPW, kami mengadakan acara Family Gathering Jurusan Pariwisata POLNES, dengan mengunjungi 4 tempat sekaligus~ dan memboyong (?) adik tingkat kami semester I dan semester III beserta 5 Orang dosen Jurusan Pariwisata~
Kami mengunjungi ;
  1. Oleh-Oleh Balikpapan Gulung Jenebora
  2. Borneo Orang Utan Survival, Samboja
  3. Pantai Tanjung Harapan Tanah Merah, Samboja
  4. Sungai Hitam, Samboja
Untuk biayanya hanya sebesar Rp 150,000,-/orang loh  untuk mengunjungi 4 tempat ini, dan sudah termasuk transportasi, makan siang, snack exclusive, biaya masuk objek, dan biaya sewa kapal.

Dengan menggunakan 2 bus berkapasitas 29 seat kami berangkat dari Samarinda, tepatnya di Kampus Politeknik Negeri Samarinda menuju Balikpapan ke tempat tujuan pertama kami yaitu Oleh-Oleh Balikpapan Gulung Jenebora yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 429 Balikpapan untuk mempelajari mengenai Kewirausahaan.
Di Gulung Jenebora


Setelah selesai mempelajari mulai dari produksi hingga pemasarannya, kami segera bergegas menuju Borneo Orang Utan Survival (BOS) yang terletak di Jalan Balikpapan-Handil KM.44 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (cr: www.kutaikartanegarakab.go.id)
untuk mengetahui kondisi Objek tersebut dan belajar mengenai Ekowisata dan Manajemen Objek dan Daya Tarik Wisata di sana.
at Samboja Lodge, BOS Samboja
Berada di BOS ini sangat seru dan menyenangkan sekali, saya pun merasa tidak akan  bosan untuk berada disana.. Selesainya dari BOS kami segera menuju Pantai Tanjung Harapan Tanah Merah, Samboja yang jaraknya sekitar 20 menit dari BOS untuk makan siang lalu melanjutkan perjalanan menuju Sungai Hitam, sekitar 10 Menit dari pantai Tanjung Harapan untuk melakukan susur sungai.
dan selesailah perjalanan kami hari itu ^^
Saatnya melanjutkan tugas yang bersangkutan dengan obyek-obyek tersebut, hehe~

Pantai Tanjung Harapan Tanah Merah Samboja

Suasana Susur Sungai

Tuesday, 23 December 2014

Festival Kemilau, Seni Budaya Benua Etam IX

Festival Kemilau, Seni Budaya Budaya Etam ke-IX 2014 merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata (DISBUDPAR) Provinsi Kalimantan Timur. Festival ini biasanya diselenggarakan di Komplek Stadion Sempaja Kota Samarinda dari tahun ke tahun karena mempertimbangkan lokasi yang strategis dan cukup luas serta lokasi ini telah sering digunakan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan (event) besar di Kota Samarinda ini sendiri.

Tujuan dari penyelenggaraan Festival Kemilau 2014 ini, yakni ;
  • Untuk menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk dapat mengenal kebudayaan Kalimantan Timur, khususnya
  • Sebagai upaya melestarikan kebudayaan dan kesenian, khususnya Provinsi Kalimantan Timur
  • Memberikan hiburan kepada masyarakat, khususnya Kota Samarinda
  • Menjadi kegiatan yang membanggakan Kalimantan Timur
  • Meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat khususnya provinsi Kaltim dan sektor pariwisata yang ada di Provinsi Kaltim
Stand DISBUDPAR Berau, di Kaltim Expo
Kegiatan yang berlangsung di Festival Kemilau Seni Budaya benua Etam ke-IX, yakni ;
  1. Grand Final Puteri Pariwisata Kaltim tahun 2014
  2. Parade atau Pawai Budaya
  3. Parade Karnaval Seni Kreatif
  4. Lomba Seni Tari Pesisir dan Pedalaman
  5. Lomba music dan Lagu Khas Kaltim
  6. Lomba Olahraga Tradisional (Belogo, Begasing dan Menyumpit)
  7. Lomba Seni Ukir
  8. Lomba Busana Daerah khas Kaltim dan Fashion Cantik
  9. Kemilau Kaltim Expo
  10. Konser Band Geisha pada pembukaan dan Penyanyi Dangdut Cita-Citata pada Penutupan
  11. Lomba Fotoghrapy, Dance dan Fashion
  12. Festival Band Lokal
Salah satu stand Mitra Bisnis Kaltim
Festival kemilau 2014 ini dimeriahkan oleh pelaku dari beberapa UMKM yang ada di Provinsi Kaltim, Dinas Pariwisata Kabupaten/kota se Kaltim dan luar Kaltim, dinas-dinas yang ada di Kalimantan Timur, serta penampilan seni budaya, yaitu Dispora Jambi, Dispora DIY, Disparpora Kalimantan Selatan, Disbud Jawa Timur, Disbdpar Bangka Belitung, Kabupaten Serang Banten.

Penyelenggaraan event ini sangat bagus sekali untuk terus diadakan dan dikembangkan setiap tahunnya. Dengan tampilan acara-acara yang sangat menarik, hiburan yang cukup spektakuler menjadikan event ini sebagai agenda tahunan oleh Disbudpar Provinsi Kaltim yang sangat dibutuhkan demi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Didepan rumah koteai doeloe (Disbudpar Kabupaten Kutai Kartanegara)



Festival Mahakam (Fesma) 2014 Samarinda

Festival Mahakam Semarak Pesta Rakyat Kota Samarinda 2014

Fesma 2014 atau Festival Mahakam 2014 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata (DISBUDPAR) dan Kominfo Kota Samarinda, ajang tahunan yang memasuki edisi ke-14 ini menjadi salah satu kegiatan spektakuler pada tahun ini. Rangkaian acara Fesma 2014 ini dimulai pada bulan Oktober 2014, puncak acaranya sendiri berlangsung pada 1-2 November 2014. Event ini digelar disepanjang Tepian Mahakam Samarinda. Kegiatan yang diadakan pun dirancang untuk lebih mengambil potensi-potensi yang berada di Sungai Mahakam.
Kepadatan wisatawan yang menyaksikan Festival Mahakam

Tujuan dari diadakannya Festival Mahakam 2014 ini yakni ;
  • Untuk Menarik minat wisatawan agar berkunjung ke Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda
  • Sebagai Upaya melestarikan seni budaya bangsa, khususnya Kota Samarinda
  • Menambah daya tarik wisata yang telah ada di kota Samarinda dan mengembangkannya menjadi kekuatan pariwisata
Event ini dimeriahkan oleh peserta-peserta lomba yang berasal dari Kota Samarinda sendiri, peserta dari wilayah Kalimantan Timur dan juga luar provinsi Kaltim, berikut kegiatan-kegiatan yang ada di Festival Mahakam 2014 ;
Salah satu yang ditampilkan di Sungai Mahakam
  • Pawai Kirab Budaya (31 Oktober 2014)
  • Lomba Tari Kreasi Daerah, 3 kategori (31 Oktober-2 November 2014)
  • Panggung Budaya Nusantara (1-2 November 2014)
  • Festival Sampe' dan Student Clinic 2014 (2 November 2014)
  • Fashion Moeslim Sarung Samarinda (1 November 2014)
  • Lomba Masakan Khas Daerah (1 November 2014)
  • Lomba Mewarnai dan menggambar Budaya nusatara (2 November 2014)
  • Festival Band Indie (31 Oktober-2 November 2014)
  • Mahakam Sunset Gowes (1 November 2014)
  • Mahakam Fun City Rally motor (2 November 2014)
  • Lomba Menyebrangi Sungai Mahakam (2 November 2014)
  • Lomba Power Boating (2 November 2014)
  • Lomba Dragon Boat (2 November 2014)
  • Lomba Perahu Dumping (2 November 2014)
  • Lomba Perahu Tambangan (2 November 2014)
  • Atraksi Jet Ski (2 November 2014)
  • dan masih banyak lagi kegiatan yang ada di FESMA 2014 ini

Wisatawan lokal maupun dari luar daerah sangat antusias sekali sehingga memenuhi sepanjang tepian Sungai Mahakam untuk menyaksikan setiap pagelaran yang ada di Festival Mahakam 2014 ini.
Berikut beberapa dokumentasi yang saya dapatkan saat menyaksikan Festival Mahakam 2014 ini :)
Suasana Lomba Tari Kreasi daerah

Suasana Lomba Masakan Daerah




 Semoga Festival Mahakam 2015 bisa berlangsung lebih baik lagi dan lebih meriah lagi dari Festival Mahakam 2014 ^^~


Monday, 22 December 2014

Amazing Trip at Tenggarong 4


(Dewi Taman Arum Sumbersari dan Bukit Biru yang Menawan)

Dese Sumbersari JJang ^^b
Desa Sumbersari, Kec. Loa Kulu, KUKAR
Dewi Taman Arum Sumbersari atau Desa Wisata Taman Arum Sumbersari merupakan desa yang terletak di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Dari kantor Bupati Tenggarong sih hanya sekitar 20 menit perjalanan saja ko ^^.
Desa yang diresmikan pada tanggal 28 Desember 2011 ini merupakan hasil pamekaran dari desa Loh Sumber.
Didesa inilah kami menginap selama 2 hari 1 malam (18-19 Oktober) dan hanya dikenakan biaya Rp 160.000,- sajaaaa~ cukup murah bukan? biaya itu sudah termasuk makan malam, sarapan pagi, guide ke Bukit Biru,serta untuk Agrowisata ~~

Jadi flashbacknya nih (?) Setelah  selesai menikmati pertunjukan TKC (Tenggarong Kutai Carnival) 18 Oktober 2014 (yang telah diulas di Amazing TGR 2 ituloh, haha) , kami segera menuju Desa Sumbersari ini untuk mandi (bersih-bersih gituu) dan beristirahat karena malamnya kami akan menyaksikan Festival Lampion (yang ada dipost Amazing TGR 3, hehe), dan juga paginya kami akan melanjutkan mendaki ke Puncak Bukit Biru~ makanya kami menginap di Desa Sumbersari ini~

Awalnya saya beranggapan bahwa di Desa Sumbersari ini nantinya saya akan merasakan suasana seperti desa-desa dengan rumah-rumah masyarakatnya yang sederhana, tapi ternyata setelah sampai dan melihat aslinya desa ini, anggapan saya tidak benar sepenuhnya, hehe
Rumah tempat saya menginap pun bangunannya sudah modern dan bisa saya bilang besarnya 2x lipat dari rumah saya sendiri, hehe

Desa Sumbersari didominasi oleh penduduk Suku Jawa loh, jadi suasana, makanannya yaa Jawa banget, tetapi walaupun saya yang notabene-nya anak Suku Bugis, saya merasa sangat nyaman berasa didesa ini terutama dirumah pasangan Bapak Jumirin dan Ibu Damiatun yang saya inapi, hehe
Penduduk desa sumbersari sangat baik dan ramah, saya yakin siapapun akan betah berada disini ~
Ada yang tertarik ingin mengunjungi Desa Sumbersariii ? ^^


Pesona Bukit Biru Yang Menawan
Indahnya Pemandangan Alam Pagi yang disuguhkan Bukit Biru Tenggarong

19 Oktober 2014 pukul 02.30 dini hari, terdengar suara ketukan dipintu rumah Bapak Jumirin (rumah yang saya inapi), saya segera bangun dan mengambil hp untuk membangunkan teman-teman saya yang nginap di rumah yang berbeda~ mengingat kami telah janjian dengan Bapak Sudirman (guide kami selama di Desa Sumbersari) untuk mendaki puncak Bukit Biru, tapi ternyata akibat kelelahan setelah pulang dari menyaksikan Festival Lampion, waktu pendakian pun molor hingga pukul 03.30~
Kami pun bergegas memulai pendakian, karena menurut Pak Sudirman, guide kami, kami telah terlambat >,<
Sangat melelahkan bagi saya untuk mendaki sebuah bukit yang sangat menanjak ini (?) sempat saya ingin menyerah ditengah jalan, tapi melihat teman-teman yang lain sangat semangat menuju puncak Bukit Biru akhirnya semangat saya pun muncul kembali dan saya melanjutkan pendakian hingga akhirnya sampai ke puncak Bukit Biru ^^

Cukup kaget melihat ternyata puncak Bukit Biru sudah penuh sesak dengan pengunjung yang datang dari Tenggarong sendiri, Samarinda, dan juga Balikpapan, penuuuhh bangeet. Pak Sudirman, guide kami pun kaget melihat padatnya orang yang memenuhi bukit biru ini. Hal ini disebabkan bebasnya siapa saja yang bisa masuk dengan hanya membayar parkir kendaraan yang rata-rata roda dua sebesar Rp 5.000,- . Pada hari itupun bisa dibilang merupakan hari dengan pengunjung terbanyak dengan jumlah sekitar lebih dari 500 orang.

Cukup lama kami menunggu terbitnya matahari (sunrise) yang pada hari itu tidak muncul begitu sempurna memang tetapi tetap saja pesona saat melihatnya dari ketinggian Puncak Bukit Biru memberi kesan dan perasaan yang sangat sangat berbeda untuk melihatnya~ Ingin sekali mendaki Bukit Biru lagi ^^

Jam menunjukkan pukul 07.00 langit sudah mulai terang, dan waktunya menuruni Bukit Biru~
Saya tercengang melihat alur pendakian yang kami lalui pada subuh tadi yang ternyata sangaaattt curaaaaaaaamm sekali >,<
Tapi untuk turunan ini saya merasa biasa saja dan tidak takut melewatinya hehe ~
Cukup menegangkan memang, mengingat kiri kanan kami adalah JURANG, ckck belum lagi pendaki yang datang berlawanan arah pun berebut jalan untuk sampai di Puncak Bukit Biru..
Sedih juga melihat hutan disekeliling yang kering akibat kemarau dan juga akibat beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab yang membuat keindahan Bukit Biru sedikit berkurang ;(

jalan yang kami lalui saat menuruni bukit 
 Alhamdulillah setelah melewati jalur yang menegangkan dan menyeramkan akhirnya kamipun sampai dibawah :D

Sebenarnya kegiatan kami akan dilanjutkan dengan Agrowisata, yakni belajar menanam sayur-sayuran, tetapi di pending mengingat kondisi kami yang cukup kelelahan setelah berjuang di Bukit Biru Tenggarong, hehe

Kamipun kembali ke rumah warga tempat kami menginap masing-masing, bebersih badan dan bersiap pulang menuju Samarinda~


Sungguh Pengalaman yang sangat sangat Amazing di Kabupaten Tenggarong, Kalimantan Timur ini ^^

Demikian Amazing-nya trip saya di Kabupaten Tenggarong, Kalimantan Timur.. Sungguh pengalaman yang asik, menyenangkan dan tidak akan terlupakan ~~







Thursday, 18 December 2014

Amazing Trip at Tenggarong 3


(Malam Lampion di Kota Raja Tenggarong)

Jam 19.00 WITA di Tenggarong~
Kami yang menginap di rumah warga Desa Sumbersari segera bergegas menuju kembali ke Halaman kantor Bupati Tenggarong untuk menyaksikan Festival Lampion~
Hanya membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 15 menit dari desa Sumbersari menuju Halaman Bupati Tenggarong ini~~
dan jeng~ jeng~ jeng~ (?)
Sesampainya disana betapa terkejutnya kami melihat keramaian didalam dan sekitar halaman kantor Bupati Kota raja Tenggarong ini >,<
Sempat kami kebingungan untuk menemukan tempat untuk parkir, namun Alhamdulillah kami akhirnya menemukan juga tempat untuk memarkirkan kendaraan kami walaupun agak jauh dari Halaman Kantor Bupati Tenggarong.

Keramaian saat lampion akan dinyalakan
Lain lagi ceritanya saat kami ingin mencari kelompok kami dari Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda, kami tersesat dan saling berpencar >,< Saya dan 1 orang teman saya pun sempat kebingungan, namun, alhamdulillah lagi akhirnya kami kembali berkumpul dan selamat menemui kelompok kami yang telah lebih dulu sampai di lokasi yang telah disiapkan.

Waktunyaa menyalakan lampiooonn~
Cukup sulit ternyata menyalakan lampion ini, kita harus sedia lilin sebelumnya, biar lebih mudah menyalakannya, hoho
begini nih saat lampion berhasil dinyalakan (?) Tapi belum diterbangin loh yaa, heheh~

Saat lampion Berhasil dinyalakan~
Lampion Berhasil terbang, hahah
Lampion-lampion yang disponsori oleh Bank BPD Kaltim Cabang Tenggarong ini kami dapatkan dari dosen kami loh, gratis tentunyaa~ hoho~
Namun jika ingin membeli lampion ini dijual dengan harga Rp 10.000,- per buahnya~




What a beautiful night >,<



Festival lampion Tenggarong 2014 memecahkan rekor MURI dengan menghiasi langit malam Tenggarong dengan sebanyak 10.000 buah lampion

Wednesday, 17 December 2014

Amazing Trip at Tenggarong 2

(Tenggarong Kutai Carnival 2014)

It's not over yet~ hehe
Nah, inilah yang ditunggu-tunggu yang juga menjadi tujuan utama kami ke Kota Raja Tenggarong ini~
Pada tau Jember Fashion Carnaval kan ? hoho, kota raja Tenggarong juga ada ternyata, jadi untuk orang Kalimantan Timur khususnya, ada alternatif lain jika ingin melihat parade kostum unik seperti yang ada di Jember, Jawa Timur deh~ yakni, 'Tenggarong Kutai Carnival (TKC)'.

Tenggarong Kutai Carnival atau singkatnya TKC 2014 ini merupakan yang ketiga kalinya digelar di Kabupaten Tenggarong, Kaltim. TKC merupakan parade  yang ditampilkan oleh talent-talent yang menggunakan kostum unik sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Untuk tahun 2014 sendiri TKC mengangkat tema 'Nature of Borneo dengan kostum bertema Purun, Enggang dan Bakau (Mangrove).
TKC 2014 menampilkan sebanyak 131 talent yang termasuk didalamnya 40 talent anak-anak usia SD yang melintasi runaway (lintasan utama) sepanjang 125 meter. TKC 2014 juga dimeriahkan oleh talent dari TKC 2012 dan 2013 serta talent dari Jember Fashion Carnaval (JFC).

Jember Fashion Carnaval yang Ikut memeriahkan TKC
Kami mahasiswa Polnes jurusan Pariwisata beserta siswa dari SMK 3 Negeri Samarinda berkesampatan untuk menyaksikan penampilan runaway TKC 2014 dari dalam tenda loh~ hehe jadi ceritanya da tenda yang disediakan khusus untuk menampung 1.300 undangan. Jadi kami termasuk tamu undangan loh, hehe~ Ya ini semua memang berkat ajakan dari dosen kami~

Suasana Tenda Kami

TKC 2014 ini berlangsung di halaman Kantor Bupati Tenggarong pada tanggal 18 Oktober 2014. Penampilan TKC 2014 dimulai sekitar pukul 14.00 WITA dengan penampilan dari talent-talent TKC tahun sebelumnya dan talent dari JFC.

Penampilan yang sungguh menakjubkan bagi saya, karena memang Tenggarong Kutai Carnival ini menjadi yang pertama bagi Saya. Saya sangat menikmati setiap penampilan dan kostum dari talent-talent Tenggarong Kutai Carnival 2014 ini.  Menurut saya TKC ini harus tetap dilestarikan dan selalu di tampilkan setiap tahunnya. Berikut beberapa foto-foto dari TKC ;

Kostum Mangrove atau Bakau


Kostum Purun
Kostum Enggang



















Begitu banyak penampilan serta kostum yang menarik setiap penonton yang melihatnya, setiap dari mereka memiliki bentuk yang berbeda-beda dan tidak ada yang sama.. Kostum-kostum yang mereka buat ini ternya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, masing-masing peserta ternyata telah mempersiapkan kostum mereka ini mulai dari pertengahan bulan Mei.


Setelah pertunjukan selesai kamipun segera bergegas menuju ke Desa Sumbersari, untuk istirahat dan membersihkan badan, karena malamnya kami akan melanjutkan untuk menonton Lantern Night atau Malam Lampion ^,^

Sampai jumpa di Tenggarong Kutai Carnival 2015~

Amazing Trip at Tenggarong 1

(Festival Kampoeng Koetai dan Planetarium)

Hi sisca~ xD (di festival Kampung kutai)


Dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Kota Raja Tenggarong yang ke-232, kami mahasiwa Politeknik Negeri Samarinda Jurusan Pariwisata, khususnya konsentrasi Usaha Perjalanan Wisata diajak oleh dosen kami, Bapak M. Fauzan Noor, SE. Par, M. Par, MMHTRL untuk mengikuti dan menyaksikan beberapa rangkaian acara di Kota Raja ini.
Dengan mengendarai motor (roda 2) saya dan teman-teman berpetualanglah melewati jalan darat dari Kota Samarinda menuju Tenggarong Seberang lalu menumpang (?) pada kapal feri yang disediakan oleh pemerintah kabupaten Kukar untuk menyebrangi sungai mahakam secara gratiiss~~ Kita hanya perlu menunggu giliran secara sabar, hehe

Suasana Menaiki Kapal Feri untuk Menyebrang

Terdapat 2 buah Kapal feri yang masing-masing bisa memuat 4 buah mobil dan 20an buah motor, kapal ini juga dilengkapi dengan dek peristirahatan yang terletak di lantai dua kapal dan dapat digunakan penumpang untuk sekedar istirahat dengan melihan pemandangan sungai mahakam di Kota Raja ini.

Lokasi festival Kampoeng Koetai
Setelah sampai di seberang (Tenggarong Kota) kami segera menuju ke lokasi Lapangan Parkir di Jalan Ahmad Mukhsin,Tenggarong untuk menyaksikan "Festival Kampoeng Koetai".
Festival Kampoeng Koetai ini digelar 1 minggu lamanya mulai dari 13 hingga 19 Oktober 2014. '

Festival ini menampilkan nuansa Kutai tempo dulu. Terdapat arsitektur rumah adat kutai dari zaman ke zaman yang selalu berkembang, cerminan kehidupan orang kutai, perabotan rumah tangga khas kutai, pakaian khas kutai, kuliner khas kutai, musik daerah kutai hingga upaca adat khas kutai, pada hari itu pun (18 Oktober 2014) kami menyaksikan upacara naik ayun khas kutai. Semua yang serba Kutai ada disini deh ;) Amazing, bukan ^,^
Rumah Kutai tempo dulu




Upacara naik ayun


Selesai penampilan dari acara naik ayun adat Kutai, kami melanjutkan perjalan kami pada hari itu menuju Planetarium Jagad Raya yang terletak di Jalan Diponegoro, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Biaya masuknya yakni Rp 7.500,- dan kami mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa, hehe, amazing daaahh~ (Namanya juga baru pertama kali kesini, hoho)

Planetarium yang dibangun pada tahun 2002 dan diresmikan pada 16 April 2003 ini memiliki kapasitas sebanyak 60an tempat duduk. Planetarium ini merupakan planetarium ketiga di Indonesia setelah planetarium Jakarta dan Planetarium Surabaya. Planetarium ini seperti Teater Bintang/Teater Alam yang merupakan sarana wisata pendidikan untuk menikmati keindahan alam semesta berupa bintang-bintang, planet dan objek-objek langit lainnya.

Di Planetarium Jagad Raya TGR

Suasana di dalam Ruang Teater alam ^^